ENAM SIFAT SAHABAT
GET PDF FILE HERE
Ba’duth Thullab
MAKSUD DAN TUJUANNYA: Agar tertanam sifat-sifat yang mulia para sahabat r.a di dalam diri kita, sehingga memudahkan kita untuk mengamalkan agama secara sempurna.
ENAM SIFAT SECARA RINGKAS MENURUT MASYAIKH:
- Syaikh Muhammad Yusuf rah.a.: “Untuk mencapai kehendak yang dimaksud oleh Allah dalam penciptaan manusia, maka setiap manusia hendaknya memiliki keyakinan yang benar, amal yang benar, ilmu yang benar, cara yang benar, akhlak yang benar, niat yang benar, yang ditanamkan ke dalam dirinya dengan mengorbankan diri, harta dan waktunya. Tanpa ini semua, maka manusia tidak akan memahami apa yang dikehendaki oleh Allah dari dirinya, sehingga ia tidak jauh berbeda dengan hewan dan makhluk-makhluk lainnya.”
- Syaikh In’amul Hasan rah.a.: “Mewujudkan agama yang sempurna dengan membawa iman, shalat, ilmu dan ketawajuhan kepada Allah, disertai sifat memaafkan hak-hak kita yang tidak ditunaikan dan berusaha selalu menunaikan hak orang lain, diiringi niat semata-mata untuk mendapatkan ridha Allah sambil berkeliling dari lorong ke lorong, dari kampung ke kampung dengan berkorban biaya dan bekal sendiri.”
- Meiji Muhammad Isa Mewati rah.a.: “Berusaha menyempurnakan keimanan, mendapatkan hakekat shalat, memastikan segala amal perbuatan kita dengan ilmu dan ketawajuhan dzikir yang benar disertai dengan akhlak yang mulia, menunaikan seluruh hak saudara-saudara kita dengan keikhlasan semata-mata karena Allah dan menjadikan setiap muslim agar mengorbankan diri dan hartanya demi tersebarnya agama sesuai dengan keadaan agama yang mereka miliki.”
ISI ENAM SIFAT:
MUQADDIMAH
Allah meletakkan kejayaan manusia di dunia dan akherat hanya dalam amal agama yang sempurna, sebagaimana yang dibawa oleh Baginda Rasulullah saw.
Umat pada saat ini, belum memiliki kekuatan untuk mengamalkan agama secara sempurna.
Para sahabat ra. telah dapat mengamalkan agama secara sempurna karena mereka memiliki enam sifat yang mulia
Pada zaman ini pun, apabila ada enam sifat pada diri kita, maka kita akan mudah mengamalkan agama secara sempurna.
- Enam sifat tersebut adalah:
- Yakin terhadap kalimat thayyibah ‘Laa ilaaha illallah Muhammadur Rasulullah’,
- Shalatul khusyu’ wal khudlu’,
- Al Ilmu ma’adz dzikir,
- Ikromul muslimin,
- Tashhihun niyyah,
- Ad Dakwah wat tabligh.
Setiap sifat dipelajari arti, maksud, fadhilah, dan cara mendapatkannya.
Sifat Pertama
YAKIN TERHADAP KALIMAT THAYYIBAH
Laa ilaaha illallah Muhammadur Rasulullah
ARTINYA:
- Tidak ada yang berhak disembah selain Allah.
- Baginda Muhammad saw adalah utusan Allah
Maksud Tidak ada yang berhak disembah selain Allah swt: Mengeluarkan keyakinan terhadap makhluk dari dalam hati dan memasukkan keyakinan hanya kepada Allah swt ke dalam hati.
FADHILAHNYA:
- Allah berfirman, “Sesungguhnya Kami akan menolong Rasul-rasul Kami dan orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari kiamat.” (Q.S. Al Mukmin: 51)
- Allah berfirman, “Barangsiapa beriman dan tidak mencampur adukkan keimannya dengan syirik, maka wajib keamanan bagi mereka dan merekalah yang diberi hidayah.” (Q.S. Al-An’am: 82).
- Mafhum hadits: Nabi saw. , “Iman itu lebih dari 70 cabang. Yang paling utama adalah ‘Laa ilaaha illallah’. Dan yang terendah ialah menyingkirkan benda-benda yang menghalangi jalan. Dan malu adalah salah satu cabang iman (yang terpenting).” (HR. Muslim).
- Mafhum hadits: Nabi saw., “Selalulah perbaharui iman kalian.” Beliau ditanya, “Bagaimanakah kami memperbaharui iman kami?” Beliau bersabda, ‘Perbanyaklah ucapan ‘Laa ilaaha illallah’.” (HR. Ahmad, Thabrani).
- Mafhum hadits: Nabi saw., “Seorang hamba yang mengucapkan kalimat ‘Laa ilaha illallah’ dengan ikhlas, niscaya akan dibukakan baginya pintu-pintu langit sehingga kalimat itu akan langsung sampai ke Arsy (dengan syarat) ia menghindarkan diri dari dosa-dosa besar.” (HR. Tirmidzi).
- Mafhum hadits: Nabi saw. ditanya, “Amal apakah yang paling utama?” Beliau bersabda “Amal yang paling utama adalah beriman kepada Allah Yang Maha Esa, kemudian berjihad, kemudian haji yang makbul. Dan perbedaan keutamaan satu amal dengan amal yang lain adalah seperti jarak antara langit dengan bumi.” (HR. Ahmad).
- Mafhum hadits: Nabi saw., “Perbanyaklah syahadat atas kalimat ‘Laa ilaha illallah’ sebelum datang waktumu mengucapkan kalimat ini, karena kematian atau sakit dan sebagainya tidak dapat mengucapkannya.” (HR. Abu Ya’la).
- Mafhum hadits: Nabi saw., “Apabila datang kematian kepada seseorang, sedangkan ia meyakini bahwa tiada yang wajib disembah selain Allah, niscaya ia masuk surga.” (HR. Muslim).
- Mafhum hadits: Nabi saw., “Siapa yang bersaksi dengan sepenuh hati bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku adalah utusan Allah, maka Allah haramkan ia dari neraka.” (HR. Bukhari).
- Mafhum hadits: Nabi saw., “Orang yang paling banyak menerima syafaatku adalah orang yang ikhlas mengucapkan ‘Laa ilaaha illallah’.” (HR. Bukhari).
- Mafhum hadits: Nabi saw. “Barangsiapa bersaksi atas kalimat ‘Laa ilaaha illallah’ dengan hatinya dan membenarkan dengan lisannya, maka dia akan memasuki surga dari pintu-pintu mana saja yang ia sukai.” (HR. Abu Ya’la).
- Mafhum hadits: Dari Sayyidina Abu Dzar ra berkata bahwa Baginda Nabi saw bersabda, “Tidak ada seorang hamba pun yang mengucapkan “Laa ilaaha illallaah” kemudian ia mati di atas keyakinan tersebut kecuali ia masuk surga.” (HR. Bukhari)
- Mafhum hadits: Dari Sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq ra berkata bahwa Baginda Nabi saw bersabda, “Barangsiapa bersaksi tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah denan sepenuh hatinya, maka ia akan masuk surga dari pintu mana saja yang ia kehendaki.” (HR. Abu Ya’la)
- Mafhum hadits: Dari Sayyidina Ali ra berkata bahwa Baginda Nabi saw bersabda, “Allah swt berfirman dalam hadist qudsi, ‘Sesungguhnya Aku adalah Allah, tidak ada yang berhak disembah selain Aku. Barangsiapa yang mengakui ke-Esaan-Ku, maka ia masuk dalam benteng-Ku, barangsiapa masuk dalam benteng-Ku, maka ia selamat dari adzab-Ku.” (HR. Syairazi)
CARA MENDAPATKANNYA:
- Menda’wahkan fadhilah-fadhilah iman.
- Latihan iman dan membentuk halaqah-halaqah yang membicarakan rukun iman.
- Berdoa kepada Allah supaya diberi hakikat iman.
- Maksud bahwa Nabi Muhammad saw adalah utusan Allah: Meyakini bahwa satu-satunya jalan untuk mendapatkan kejayaan dunia dan akhirat hanya dengan mengikuti Rasullah saw.
FADHILAHNYA:
- Allah berfirman, “Dan tidaklah Kami utus seorang Rasul pun kecuali untuk ditaati dengan taufik Allah.” (Q.S. An-Nisa: 64).
- Allah berfirman, “Apapun yang diberikan Rasul kepada kalian, ambillah. Dan apapun yang kalian dilarangnya, tinggalkanlah.” (Q.S. Al Hasyr: 7).
- Mafhum hadits: Dari Sayyidina Itban Ibn Malik ra, dari Baginda Nabi saw, Beliau bersabda, “Tidak akan masuk neraka ataupun api neraka akan memakannya, orang yang bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah selain Allah dan sesungguhnya saya (Muhammad saw) adalah utusan Allah.” (HR. Muslim)
- Mafhum hadits: Dari Sayyidina Abu Hurairah ra, dari Baginda Nabi saw, Beliau bersabda, “Barangsiapa berpegang teguh dengan seluruh sunnahku di kala rusaknya umatku, maka baginya pahala satu orang mati syahid.” (HR. Thabrani)
- Mafhum hadits: “Barangsiapa menghidupkan sunnahku, maka sungguh ia telah cinta kepadaku. Dan barangsiapa cinta kepadaku, maka ia bersamaku di dalam surga.” (HR. Tirmidzi)
CARA MENDAPATKANNYA:
- Menda’wahkan pentingnya sunnah Rasulullah saw.
- Latihan, yaitu menghidupkan sunnah Rasulullah saw dalam kehidupan kita selama 24 jam.
- Berdoa kepada Allah supaya diberi kekuatan untuk mengamalkan sunnah Rasulullah saw.
Sifat Kedua
SHALATUL KHUSYU’ WAL KHUDHU’
ARTINYA:
Shalat dengan konsentrasi batin dan merendahkan diri dengan mengikuti cara yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw.
MAKSUDNYA:
Membawa sifat ketaatan kepada Allah di dalam shalat ke dalam kehidupan sehari-hari.
FADHILAHNYA:
- Allah swt berfirman, “Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar.” (Q.S. Al-‘Ankabut: 45)
- Allah swt berfirman, “Carilah pertolongan Allah dengan sabar dan shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu’.” (Q.S. Al-Baqarah: 45)
- Mafhum hadist: Dari Sayyidina Anas ra berkata bahwa Baginda Rasulullah saw bersabda, “Sejuknya mataku di dalam shalat.” (HR. Nasa’i)
CARI MENDAPATKANNYA:
- Menda’wahkan pentingnya shalat.
- Latihan:
- Memperbaiki zhahir & batinnya shalat.
- Menghadirkan keagungan shalat.
- Belajar menyelesaikan masalah dengan shalat.
- Berdoa supaya diberi hakikat shalat khusyu’ dan khudhu’.
Sifat Ketiga
AL ‘ILMU MA’ADZ-DZIKR
ARTINYA:
- Ilmu adalah semua petunjuk yang datang dari Allah melalui Baginda Rasulullah saw.
- Dzikir adalah mengingat Allah sebagaimana keagungan Allah swt.
MAKSUDNYA:
Mengamalkan perintah-perintah Allah swt pada setiap saat dan keadaan dengan menghadirkan keagungan Allah ke dalam hati serta mengikuti cara Baginda Rasulullah saw.
FADHILAH ILMU:
- Mafhum hadits: Dari Sayyidina Muawiyah ra berkata, “Saya mendengar Baginda Nabi saw bersabda, ‘Barangsiapa yang Allah menghendaki kebaikan untuknya, maka Allah akan memahamkannya dalam agama. Saya hanya membagi dan Allah yang memberi.” (HR. Bukhari)
- Mafhum hadits: Dari Sayyidina Abu Hurairah ra berkata bahwa Baginda Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa melalui satu jalan untuk menuntuk ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)
FADHILAH DZIKIR:
- Allah swt berfirman, “Ingatlah kepadaKu, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu.” (Q.S. Al-Baqarah: 152)
- Allah swt berfirman, “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.” (Q.S. Ar-Ra’du: 28)
- Mafhum hadits: Dari Sayyidina Abu Musa ra berkata bahwa Baginda Nabi saw bersabda, “Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Rabbnya dan orang yang tidak berdzikir kepada Rabbnya adalah seperti orang yang hidup dan orang yang mati.” (HR. Bukhari)
CARA MENDAPATKANNYA:
- Ilmu Fadhail:
- Menda’wahkan pentingnya ilmu fadhail.
- Latihan:
- Duduk dalam halaqah ta’lim.
- Mengajak manusia dalam halaqah ta’lim.
- Menghadirkan fadhilah dalam setiap amal
- Berdoa supaya diberi hakikat ilmu fadhail.
- Ilmu Masail:
- Menda’wahkan pentingnya ilmu masail.
- Latihan:
- Duduk dalam majelis masail dengan para ulama;
- Bertanya masalah agama kepada para ulama, baik ‘ubudiyyah / mu’amalah;
- Berziarah kepada para ulama.
- Berdoa supaya diberi hakikat ilmu masail.
- Dzikir:
- Menda’wahkan pentingnya dzikir.
- Latihan membaca setiap pagi dan petang tasbihat (Subhaanallahi walhamdulillahi walaa ilaaha illallah wallahu akbar, walaa haula walaa quwwata illabillaahil ‘aliyyil ‘azhiim), shalawat, dan istighfar masing-masing 100 kali.
- Berdoa supaya diberi hakikat dzikir.
Sifat Keempat
IKRAMUL MUSLIMIN
ARTINYA: Memuliakan sesama muslim.
MAKSUDNYA: Menunaikan hak sesama muslim tanpa menuntuk hak dari mereka.
FADHILAHNYA:
- Mafhum hadist: Dari Sayyidina Abu Hurairah ra berkata bahwa Baginda Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang menghilangkan satu kesusahan seorang muslim dari kesusahan-kesusahan dunia, maka Allah swt akan menghilangkan darinya satu kesusahan dari kesusahan-kesusahan akhirat. Barangsiapa yang menutupi aib seorang muslim, maka Allah swt akan menutup aibnya di dunia dan di akhirat. Allah swt akan selalu menolong seorang hamba selagi ia selalu menolong saudaranya” (HR. Tirmidzi)
CARA MENDAPATKANNYA:
- Menda’wahkan pentingnya ikram.
- Latihan:
- Setidaknya mengucapkan salam, baik kepada orang yang dikenal maupun yang tidak dikenal.
- Menyayangi yang muda, menghormati yang tua, memuliakan ulama’, dan saling menghormati terhadap orang sebaya.
- Berbaur dengan orang yang wataknya berbeda-beda.
- Berdoa supaya diberi hakikat akhlak Baginda Nabi Muhammad saw.
Sifat Kelima
TASH-HIHUN NIYYAH
ARTINYA: Membetulkan niat.
MAKSUDNYA: Membersihkan niat dalam setiap amalan, semata-mata karena Allah swt.
FADHILAHNYA:
- Mafhum hadits: Dari Sayyidina Abu Umamah al-Bahiliy ra berkata bahwa Baginda Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah swt tidak menerima amalan kecuali yang ikhlas dan mencari ridha Allah swt.” (HR. Nasa’i)
- Mafhum hadits: Dari Sayyidina Abu Hurairah ra berkata bahwa Baginda Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah swt tidak melihat bentuk rupamu dan hartamu, tetapi Allah swt melihat kepada isi hatimu dan amalanmu.” (HR. Muslim)
- Mafhum hadits: Dari Sayyidina Sa’ad ra, dari Baginda Nabi saw, Beliau bersabda, “Hanyalah pertolongan Allah swt kepada umat ini dengan sebab orang-orang yang lemah di antara mereka yaitu dengan doa, shalat, dan keikhlasan mereka.” (HR. Nasa’i).
CARA MENDAPATKANNYA:
- Menda’wahkan pentingnya ikhlas.
- Latihan meluruskan niat; sebelum beramal, ketika beramal, dan sesudah beramal.
- Berdoa supaya diberi hakikat ikhlas.
Sifat Keenam
AD-DA’WAH WAT TABLIGH
ARTINYA: Da’wah artinya mengajak, tabligh artinya menyampaikan.
MAKSUDNYA:
- Memperbaiki diri, yaitu menggunakan diri, harta, dan waktu, seperti yang telah diperintahkan oleh Allah swt.
- Menghidupkan agama secara sempurna pada diri sendiri dan semua manusia di seluruh alam dengan menggunakan harta dan diri sendiri.
FADHILAHNYA:
- Allah swt berfirman, “Tidak ada yang lebih bagus perkataannya melebihi orang yang mengajak kepada Allah dan beramal shalih, dan ia berkata, ‘Sesungguhnya saya adalah termasuk golongan orang-orang yang berserah diri kepada Allah.” (Q.S. Al-Fushshilat: 33)
- Mafhum hadits: Dari Sayyidina Abu Mas’ud Al-Badri Al Anshari ra berkata, Baginda Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa menunjukkan suatu kebaikan, maka ia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengamalkannya.” (HR. Abu Dawud)
- Mafhum hadits: Dari Sayyidina Anas ra, dari Baginda Rasulullah saw, Beliau bersabda, “Sungguh, sepagi atau sepetang di jalan Allah itu lebih baik daripada dunia beserta isinya.” (HR. Bukhari).
CARA MENDAPATKANNYA:
- Menda’wahkan pentingnya da’wah dan tabligh.
- Latihan berda’wah minimal 4 bulan seumur hidup, 40 hari setiap tahun, 3 hari setiap bulan, dan 2½ jam setiah hari.
- Berdoa supaya diberi hakikat da’wah dan tabligh.
Komentar
Posting Komentar